ABSTRAK
PENGARUH ARANG AKTIF DAN AIR KELAPA PADA MEDIA ½ MS
TERHADAP PERTUMBUHAN PROTOKORM
ANGGREK Dendrobium sp. IN VITRO
Oleh
MAIYULIS
Anggrek merupakan tanaman yang
tumbuh secara epifit dengan menumpang pada batang atau tangkai tanaman induk
tanpa merugikan induknya. Walaupun
demikian, anggrek merupakan tanaman hias yang sudah tidak asing lagi. Salah satu jenis anggrek yang terkenal adalah
jenis anggrek Dendrobium sp.
Dengan warna, ukuran, aroma khas, dan bentuk bunga yang bervariasi,
sehingga membuat anggrek Dendrobium sp. diminati oleh banyak pecinta
anggrek. Namun, permintaan yang tinggi
tidak diimbangi dengan produksi anggrek khususnya di Lampung. Hal ini disebabkan bibit anggrek di Lampung
ketersediaannya terbatas dan masih berasal dari luar pulau.
Kultur jaringan merupakan salah
satu cara alternatif dalam menyediakan bibit anggrek dengan kualitas yang baik,
selain itu kita dapat menciptakan anggrek hibrida baru dengan persilangan antar
tetua anggrek. Metode yang dilakukan
untuk perbanyakan yaitu dengan menambahkan bahan tambahan seperti arang aktif
dan air kelapa sebagai adenda. Dengan
demikian pemberian bahan
tambahan dan adenda diharapkan
dapat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kultur anggrek.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui
pengaruh positif pemberian arang aktif 2 g/l pada media ½ MS terhadap pertumbuhan
protokorm anggrek Dendrobium sp.
(2) Mengetahui pengaruh positif penambahan air kelapa (0, 50, 100 dan 200 ml/l) pada
media ½ MS terhadap pertumbuhan protokorm anggrek Dendrobium sp. (3)
Mengetahui interaksi antara pemberian arang aktif 2 g/l dan konsentrasi
air kelapa (0, 50, 100, dan 200 ml/l) pada
media ½ MS terhadap pertumbuhan protokorm anggrek Dendrobium sp.
Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung,
dari bulan Oktober 2011 hingga Maret 2012.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan perlakuan
faktorial
(2x4). Faktor pertama adalah (menggunakan arang
aktif 2 g/l dan tidak menggunakan arang aktif 0 g/l). Faktor kedua penggunaan air kelapa (0, 50,
100, 200 ml/l). Homogenitas ragam antar
perlakuan diuji dengan uji Barlett, sedangkan aditivitas diuji dengan uji
Tukey. Bila kedua asumsi terpenuhi, maka
analisis data dilanjutkan dengan sidikragam.
Pemisahan nilai tengah dengan uji BNT pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
(1) Penambahan arang aktif 2 g/l pada media ½ MS untuk pertumbuhan protokorm
anggrek Dendrobium sp. dapat meningkatkan tinggi tanaman dan bobot basah
tanaman, tetapi tidak berpengaruh terhadap panjang daun, jumlah daun. (2) Pemberian air kelapa (0, 50, 100, dan 200
ml/l ) pada media ½ MS untuk pertumbuhan anggrek Dendrobium sp. dari
berbagai konsentrasi yang digunakan, konsentrasi 100 ml/l adalah konsentrasi
yang terbaik. (3) Secara umum, interaksi
antara pemberian arang 2 g/l dan air kelapa (0, 50, 100, dan 200 ml/l) tidak
memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan protokorm anggrek Dendrobium
sp.
Kata kunci : Dendrobium sp, Arang aktif, air kelapa
Gamabar eksplan anggrek yang di tanam di media 1/2 MS
Gamabar eksplan anggrek yang di tanam di media 1/2 MS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar